Tuesday 12 January 2010

Tokoh Papua Merdeka Kembali


SAMBUT : Nicolaas Jouwe didampingi Franzalbert Yoku dan Gubernur Papua Barnabas Suebu saat tiba di bandara Sentani pada kunjungan pertama di tanah kelahirannya Jayapura pada 18 Maret 2009 lalu.
Jayapura [PAPOS] - Tokoh Papua merdeka yang sejak 1960 bermukim di Negeri Belanda, Nicolaas Jouwe (68) memilih untuk kembali ke NKRI setelah selama 60 tahun berjuang untuk Papua merdeka, namun sia-sia tidak mendapat respon dari negara-negara lain di dunia.

Nicolaas Jouwe merupakan anggota parlemen Papua Barat bentukan Belanda tahun 1960 dan merupakan penggagas bendera bintang kejora, dimana lebih separoh usianya berada di negeri kincir angin Belanda, hari ini tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta dengan pesawat Sigapore Air nomor penerbangan SQ 952 pada pukul 8.25 WIB untuk menetap sebagai warga negara Indonesia dan akan tinggal di kampung kelahirannya Kayu Pulo,Jayapura.



Menurut Humas IGSSARPRI, Hengky Jokhu, kepulangan Nicolaas Jouwe yang merupakan pejuang Papua merdeka di negeri Belanda ini, setelah menyadari bahwa apa yang diperjuangkannya selama 60 tahun di luar negeri tidak mendapat tanggapan dari negara lain, mereka hanya empaty terhadap kondisi Papua. Sehingga Nicolass berpikir lebih baik kembali ke kampung halaman untuk membangun daerah Papua agar terlepas dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan kemelaratan.

Nicolaas Jouwe tiba di Jakarta disambut tim IGSSARPRI utusan Pemerintah RI yakni Adolof Hanasbey dan Febiola Ohei, Ketua IGSSARPRI, Franzalbert Joku dan pejabat lainnya kemudian akan menginap di Sahid Jaya Hotel,Jakarta.

Sebelumnya, 18 Maret 2009, pemerintah Indonesia telah memperbolahkan Nicolaas Jouwe berkunjung ke Indonesia bahkan sampai ke Jayapura, dimana saat itu Walikota Jayapura, Drs. M.R. Kambu,M.Si mendampinginya mengunjungi tanah kelahirannya di Kayu Pulo.

Pada saat itu, Nicolaas Jouwe telah mengatakan bahwa pembangunan di Papua cukup pesat, sehingga dia menyadari bahwa lebih baik pulang ke Papua untuk membangun Papua dari pada berada di luar negeri berjuang, namun tidak aka ada hasilnya, karena sudah ratusan negara yang didatanginya meminta dukungan untuk Papua merdeka, namun tidak satu negarapun yang mendukung, mereka hanya menyampaikan rasa empati saja.

Kemudian pada 18 Oktober 2009, Menko Kesra, Aburizal Bakrie memanggil Nicolaas Jouwe datang ke Jakarta dan hadir saat pelantikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gedung MPR/DPR di Senayan dan kemudian bertemu dengan presiden SBY. Pada kesempatan itulah Nicolass menyatakan keinginannya untuk kembali menjadi warga negara republik Indonesia dan tinggal menetap di Indonesia ikut membangun Papua agar lebih baik kedepan. Hal itu mendapat sambutan positif dari presiden akhirnya melalui diplomasi pemerintah Indonesia, Nicolas Jouwe menyatakan pulang ke Papua dan menjadi warga negara Indonesia. (wilpret)

No comments: