Friday, 22 January 2010

Galau Hati Ketua DPR Papua Drs. John Ibo, MM Terkait Dugaan Korupsi Rp 5,2 M

23 Januari 2010 06:42:56
Meski Sarat dengan Muatan Politik, Dianggap sebagai Dinamika KehidupanSejak mencuatnya isu dugaan korupsi terhadap diri Ketua DPR Papua Drs. John Ibo,MM, tak urung membuat politisi senior ini prihatin, khususnya terkait dengan berbagai pemberitaan mass media yang terkesan memojokan dirinya. Bagaimana dia memandang tudingan itu dan bagaimana pula dia menghadapi semua cobaan berat itu. Dengan jiwa besar dan hati jernih, ia menuturkan galau hatinya kepada Cenderawasih Pos. Berikut laporannya.Laporan RAHMATIASiapapun tak bisa memungkiri tudingan korupsi memang menakutkan, bahkan sangat menyakitkan, apalagi itu adalah uang rakyat. Dan ketika tudingan atau sebut saja dugaan korupsi itu dialami oleh Drs John Ibo, MM yang juga adalah Ketua DPR Papua, tentu saja ia prihatin. Dalam hati ia menjerit karena memang sulit menerima sesuatu yang mungkin saja tidak pernah ia lakukan.Sebelum lebih jauh mengulas tentang jeritan hatinya John Ibo yang dihubungi Cenderawasih Pos via telepon selulernya kemarin, ia ingin meluruskan tentang ketidakhadiran dirinya di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua dua hari lalu. "Jadi sebenarnya saya bukan sengaja tidak datang, tetapi jauh hari sebelumnya saya sudah menyurati Kejaksaan bahwa saya akan bersedia datang memenuhi panggilan jaksa pada 1 Februari karena pada 21 Januari sampai hari ini (kemarin red) saya sedang berada di Jakarta untuk berobat di Syilom Hospital dan Klinik Syilom," paparnya.Karenanya, kalau dikatakan dia tidak datang memenuhi panggilan jaksa maka ia tidak bisa menerima hal itu. Apalagi ia juga sudah menegaskan bahwa dirinya selaku warga negara yang baik sudah mempersilahkan kejaksaan untuk melaksanakan tugasnya dan ia sendiri salut terhadap panggilan itu agar praduga tak bersalah terhadap dirinya bisa cepat dituntaskan.Mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua ini mengaku sakit hati dan merasa diteror secara psikologis karena dengan adanya pemberitaan tentang ketidakhadirannya di Kejati itu seolah-olah ia seorang pembangkang. "Saya dalam kapasitas saya sebagai pejabat publik saya merasa tidak dihargai, tolong rakyat jangan diberikan berita yang rancu. Saya penyelamat pembangunan dan penyelamat uang rakyat," katanya serius. Karena dia juga setuju dengan seruan Gubernur Papua maupun Presiden RI termasuk upaya Kejati yang berupaya keras untuk menegakan hukum secara serius dan maksimal."Tetapi sebelum adanya penentuan sebagai terdakwa dan terpidana, saya meminta agar dirinya jangan divonis melakukan korupsi karena saya tidak pernah melakukan korupsi. Juga sebagai pemimpin rakyat saya tidak ingin sengsarakan rakyat. Itu sebabnya saya minta rakyat dengan sabar mengikuti proses saya yang akan diselesaikan secara prosedural dan proporsional," paparnya.John Ibo sadar dan menilai bahwa tudingan korupsi terhadap dirinya sarat dengan muatan politik dari pada muatan hukumnya. Dan ia sadari sepenuhnya hal ini, bahwa ada pihak-pihak tertentu yakni lawan-lawan politiknya yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya dan kemudian bersorak dengan apa yang dialaminya. Tetapi dengan jiwa besar ia memandang hal itu sebagai bagian dari dinamika kehidupan. "Saya tahu, ada lawan - lawan politik saya menggunakan pers untuk membuat berita miring tentang posisi praduga tak bersalah dari dugaan korupsi ini dan ingin menggasak saya," ujarnya.Tetapi Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai pengelola anggaran memiliki hak dan wewenang secara teknis. Dan di dalam kewenangan itu pembedahan APBD ke dalam pasal dan kode operasional diatur secara teknis oleh Pemda. Termasuk tentang asal dana yanng diperuntukan kepada pimpinan dewan juga terdapat di dalam bantuan kepada pimpinan dewan. "Jadi silahkan semua orang mengejar tentang posisi saya yang diduga melakukan korupsi akan tahu, kemudian bahwa dana bantuan kepada saya itu adalah bantuan yang diserahkan dari kewenangan Pemda," urainya. Dan dana Rp 5,2 Miliar itu ada di dalam aturan yang akan menjawab semua hal yang membingungkan. Karena ada bagian - bagian secara terpisah akan diklarifikasi sesuai kode dan pasal yang telah diatur."Saya paham dan tahu siapa lawan politik saya, saya berharap agar mereka jangan menggasak, sebab rakyat tahu saya adalah pemimpin mereka, saya pembela rakyat dan selalu berbuat yang terbaik untuk rakyat dalam bentuk pengabdian saya kepada rakyat," katanya. Oleh karena itu, dana operasional yang diperuntukan oleh Pemda kepadanya, John Ibo mengaku tidak pernah memakai dana itu sendiri. Tetapi dana itu dikucurkanya untuk kepentingan mahasiswa, pelajar, mereka yang menderita di rumah sakit, rakyat yang meminta bantuan perjalanan dan berbagai bantuan rakyat lainnya."Saya jawab dalam rintihan nurani saya melihat keprihatinan rakyat dan tak pernah saya gunakan untuk kepentingan pribadi bahkan keluarga, karena dana operasional itu terpakai habis untuk kepentingan bersama dengan rakyat. Jadi silahkan rakyat periksa di bank berapa besar simpanan saya dan bandingkan dengan pimpinan lain di Papua baik legislatif maupun eksekutif," terangnya lagi.Lebih jauh John Ibo menyatakan, suatu saat nanti ia tidak menduduki jabatan politik itu lagi. Ia bercita-cita ingin pulang kampung dan melanjutkan kembali pergumulan dirinya untuk menjadi petani atau nelayan, sebab dari sanalah dirinya datang. "Dari tengah penderitaan rakyat, saya memulai karir saya, karena itu segalanya saya habiskan yang saya punya bersama rakyat, karena saya tahu penderitaan mereka. Saya harap, teman - teman yang mengikuti berita tentang dugaan korupsi ini jangan salah kaprah. Tuhan menjadi saksi dalam tuntutan karir kita masing - masing," ucapnya.Kepada lawan politiknya, ia menyatakan bahwa Tuhan Maha Tahu atas semuanya. "Saudara boleh tampil sebagai orang terpercaya di depan rakyat, tetapi segala tingkah laku yang tertutup dan terbuka yang Maha Kuasa tahu semuanya. Saya pesan bahwa saya tidak ganggu anda tetapi saya hargai ambisi saudara untuk membangun rakyat. Dan saya minta lakukan itu dengan penuh keluhuran, jujur dan penuh pengabdian kepada rakyat yang sama kita abdi, jangan anda perhatikan saya tetapi perhatikan langkah ke depan," pesannya.Ia meminta agar lawan politiknya menterjemahkan pengabdiannya secara arif dan bijaksana, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan. "Dan bahwa terkait dengan dugaan korupsi itu, saya ingin katakan bahwa saya bukan seorang pencuri karena saya sangat menghargai hak - hak rakyat. Saya harap kepada rakyat bahwa saya tidak suka terima tuduhan korupsi atas diri saya karena korupsi identik dengan pencuri. Dan saya tidak pernah mencuri, saya juga ingin menderita bersama rakyat dan berupaya keras untuk membangun rakyat di tanah Papua," paparnya.Kepada perss yang menulis berita tentang dirinya, ia berharap agar tetap full in profesi dan tidak lupa menggunakan kode etika jurnalis bahwa dirinya adalah seorang pejabat publik. "Hormati profesi saya seperti saya menghormati profesi anda," tukasnya serius.Lebih jauh John Ibo mengatakan, sudah tiga periode rakyat memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin dewan dan ada begitu banyak pemimpin pernah yang memimpin DPRP, tetapi rakyat tahu siapa yang layak diakui sebagai bapak mereka. Ia berharap kepada generasi penerus, pemuda, pelajar, mahasiswa, agar menekuni perjuangannya dan menggantungkan cita - cita setinggi langit. "Tempat yang saya jadikan sebagai basis perjuangan rakyat itu saya tinggalkan dan saya akan pergi ke dusun untuk mengabdi di dalam profesi saya yang lain, karena basis kehidupan saya memang di dusun dan danau. Saya ingin mendengungkan suara saya di tengah debur dan gelombang tentang dugaan korupsi ini dengan penuh kesal dan airmata, karena saya tidak terima tuduhan korupsi yang sama saja dengan pencuri," katanya.Ia lalu mengajak semua komponen untuk berjuang bersama demi negara dan bangsa Indonesia khususnya bagi rakyat Papua tercinta.(**/fud)(scorpions)

No comments: