Ditulis Oleh: Ant/Papua Pos
Selasa, 15 Juli 2008
Jakarta - Anggota Parlemen Belanda Hans Van Baalen tidak mendukung, tindakan dan juga gerakan serta perjungan Papua Merdeka yang memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidankan ini menurutnya hanya akan berakibat buruk bagi masa depan.
"Kita harus melihat ke depan," kata Baalen pada acara Dialog Pemuda Indonesia dengan Hans Van Baalen, Senin (14/7) kemarin di Jakarta.Baalen dikenal sebagai anggota parlemen Belanda yang menolak adanya gerakan separatis di Indonesia.
Baalen mengatakan, ia sering menerima masyarakat Papua dan juga Maluku. Ia selalu menyarankan kepada mereka agar tidak memisahkan diri dari Indonesia karena justru akan memperburuk kondisi.
Ia memberi contoh Aceh yang saat ini sudah tidak bergejolak dan penuh kedamaian setelah terjadi tsunami 26 Desember 2004, Timtim sampai sekarang tidak menemukan kedamaian setelah merdeka dan lepasa dari Indonesia.
Baalen mengatakan, tidak bijak jika meminta para pemuda melakukan upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia. Ia mengharapkan para pemuda melihat masa depan yang lebih cerah dibanding melihat masa lalu atau ribut-ribut untuk memisahkan diri.
Pada kesempatan itu, ia juga setuju dengan usul salah seorang peserta dialog yakni agar dilakukan pertukaran pemuda antara Indonesia dan Belanda untuk membangun saling pengertian antara pemdua kedua negara.
"Pesan ini akan saya bawa ke Belanda," katanya.
Baalen mengatakan, ia akan kembali lagi ke Indonesia pada bulan Oktober 2008 saat kunjungan Parlemen Belanda ke Indonesia.
Sementara itu, Menpora Adhyaksa Dault saat membuka acara tersebut mengatakan, Baalen selalu membuat pernyataan yang keras terhadap pihak yang ingin melakukan separatis.
Adhyaksa mengatakan, Indonesia tidak boleh terpecah belah.
"Ke depan Indonesia tida boleh pecah," katanya.
Oleh sebab itu, katanya, kehadiran Baalen yang merupakan warga negara asing dan acara dialog tersebut sangat penting. Saat ini, kata Adhyaksa, perlu dibangkitkan semangat nasionalisme termsuk terhadap para pemuda.**
Tuesday, 15 July 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment